Keramik 40x40 Lantai Arwana 6616 White 40X40 KW 1

5 Hal yang Harus Dihindari Saat Beli Keramik agar Tidak Menyesal Kemudian

Membeli keramik untuk rumah adalah keputusan besar yang akan memengaruhi estetika dan kenyamanan hunian Anda dalam jangka panjang. Mulai dari lantai ruang tamu yang menjadi pusat perhatian, dinding kamar mandi yang fungsional, hingga teras yang menyambut, setiap keping keramik memiliki peran penting. Namun, di tengah gempuran promosi dan variasi produk, seringkali kita terjebak dalam kesalahan umum yang berujung pada penyesalan.

Untuk memastikan Anda mendapatkan keramik yang tepat, awet, dan sesuai harapan, mari kita bahas 5 hal krusial yang harus Anda hindari saat beli keramik.

1. Mengabaikan Kualitas dan Kelas Ketahanan (PEI Rating)

Ini adalah kesalahan paling fundamental. Banyak pembeli hanya tergiur motif cantik atau harga murah, tanpa memahami standar kualitas dan ketahanan keramik. Keramik yang terlihat indah di toko bisa saja tidak cocok untuk fungsi sebenarnya di rumah Anda.

  • Yang Harus Dihindari: Menganggap semua keramik memiliki kualitas dan daya tahan yang sama. Membeli keramik tanpa memeriksa spesifikasi ketahanannya, terutama untuk area lantai.
  • Mengapa Berbahaya: Keramik yang tidak sesuai peruntukannya akan cepat rusak, retak, pecah, atau permukaannya aus. Ini akan memerlukan biaya perbaikan atau penggantian yang justru lebih besar di kemudian hari.
  • Solusi Cerdas: Selalu periksa PEI Rating (Porcelain Enamel Institute) untuk keramik lantai. Angka PEI menunjukkan seberapa tahan permukaan keramik terhadap abrasi atau gesekan:
    • PEI 1 & 2: Ideal untuk dinding atau lantai di area yang jarang dilalui dan tanpa alas kaki (misalnya kamar mandi tamu yang jarang dipakai).
    • PEI 3: Cocok untuk area dengan lalu lintas ringan-sedang (misalnya kamar tidur, ruang keluarga).
    • PEI 4: Sangat baik untuk area dengan lalu lintas sedang-berat (ruang tamu utama, dapur, lorong).
    • PEI 5: Terbaik untuk area komersial atau outdoor dengan lalu lintas sangat tinggi. Pastikan juga keramik memiliki sertifikasi standar nasional (SNI) atau internasional untuk menjamin kualitas produksinya.

2. Tidak Mempertimbangkan Ukuran dan Proporsi Ruangan

Ukuran keramik memiliki efek visual yang signifikan terhadap persepsi luas atau sempitnya suatu ruangan. Kesalahan dalam memilih ukuran bisa membuat ruangan terasa aneh dan tidak proporsional.

  • Yang Harus Dihindari: Membeli keramik hanya karena motifnya bagus tanpa membayangkan bagaimana ukurannya akan terlihat di ruangan Anda. Terlalu fokus pada tren tanpa mempertimbangkan realitas ruang.
  • Mengapa Berbahaya: Keramik terlalu besar di ruangan kecil bisa menciptakan banyak sisa potongan dan membuat ruangan terasa terpecah-pecah. Sebaliknya, keramik terlalu kecil di ruangan luas bisa membuat ruangan terasa ramai dan kurang modern karena banyaknya garis nat.
  • Solusi Cerdas: Ukur ruangan Anda dengan cermat.
    • Untuk ruangan kecil (misalnya di bawah 3×3 meter): Keramik ukuran sedang (misalnya 40×40 cm atau 50×50 cm) seringkali menjadi pilihan paling aman dan seimbang.
    • Untuk ruangan besar atau lapang: Keramik ukuran besar (misalnya 60×60 cm, 80×80 cm, atau bahkan lebih besar) sangat direkomendasikan untuk menciptakan kesan mewah, modern, dan luas dengan minimnya garis nat. Gunakan aplikasi desain atau konsultasi dengan desainer interior untuk visualisasi yang lebih baik.

3. Tergiur Harga Terlalu Murah Tanpa Cek Mutu (Produk KW2 atau Reject)

Di pasaran, Anda akan menemukan keramik dengan berbagai tingkatan harga, termasuk yang sangat murah. Terkadang, harga super miring menunjukkan adanya penurunan kualitas atau produk “reject”.

  • Yang Harus Dihindari: Langsung tergiur dengan penawaran keramik yang harganya jauh di bawah rata-rata tanpa bertanya tentang grade (kelas) keramik atau memeriksa kondisi fisiknya secara langsung.
  • Mengapa Berbahaya: Keramik grade KW2 (Kualitas 2) atau KW3 (Kualitas 3/Reject) memiliki toleransi cacat yang lebih tinggi. Cacat umum meliputi:
    • Perbedaan Ukuran (Tidak Presisi): Sulit untuk mendapatkan nat yang rapi.
    • Perbedaan Warna (Belang): Dalam satu dus atau antar dus, bisa ada perbedaan shade yang signifikan.
    • Permukaan Tidak Rata: Menyulitkan pemasangan dan bisa menyebabkan genangan air.
    • Gompalan/Cacat Fisik: Sudut pecah atau chip kecil. Meskipun lebih murah di awal, keramik cacat akan sulit dipasang, hasilnya kurang rapi, dan berisiko kerusakan lebih cepat, yang pada akhirnya memakan biaya lebih banyak.
  • Solusi Cerdas: Selalu tanyakan grade keramik kepada penjual. Jika harganya terlalu murah untuk ukuran atau motif tertentu, kemungkinan besar itu bukan KW1. Periksa sampel dari beberapa kardus untuk memastikan keseragaman warna dan ukuran. Prioritaskan KW1 untuk hasil terbaik, terutama di area utama rumah. [Baca juga: Perbandingan Motif Keramik Roman vs Platinum: Mana Lebih Baik?](Internal link ke artikel Anda tentang perbandingan merek)

4. Mengabaikan Fungsi dan Intensitas Lalu Lintas Ruangan

Setiap ruangan memiliki fungsi dan intensitas penggunaan yang berbeda. Keramik yang cocok untuk kamar tidur tentu belum tentu cocok untuk garasi atau kamar mandi.

  • Yang Harus Dihindari: Menggunakan jenis keramik yang sama untuk semua area di rumah, atau memilih keramik yang tidak sesuai dengan kondisi lingkungan ruangan tersebut.
  • Mengapa Berbahaya:
    • Risiko Kecelakaan: Keramik dengan permukaan glossy (mengkilap) atau licin di area basah seperti kamar mandi, dapur, atau area outdoor sangat berisiko menyebabkan terpeleset.
    • Kerusakan Cepat: Keramik dengan daya tahan rendah (PEI Rating rendah) di area lalu lintas tinggi (seperti ruang tamu, koridor, atau garasi) akan cepat aus, gores, atau bahkan pecah.
    • Perawatan Sulit: Keramik bertekstur terlalu kasar bisa sulit dibersihkan di area yang rentan kotor.
  • Solusi Cerdas: Sesuaikan jenis dan finishing keramik dengan fungsi dan lalu lintas area:
    • Area Basah (Kamar Mandi, Dapur, Teras): Pilih keramik bertekstur kasar, matte finish, atau berlabel anti-slip.
    • Area Lalu Lintas Tinggi (Ruang Tamu, Foyer, Garasi): Pilih keramik porselen dengan PEI Rating 4 atau 5. [Cek rekomendasi: Motif Keramik Terbaik untuk Lantai Garasi dan Area Outdoor](Internal link ke artikel Anda tentang keramik outdoor)
    • Dinding: Bisa lebih bebas memilih motif dan finishing karena tidak menahan beban.

5. Tidak Membeli Stok Lebih (Cadangan)

Ini adalah kesalahan kecil yang dampaknya bisa sangat merepotkan di kemudian hari. Banyak yang membeli keramik persis sesuai dengan luas area yang akan dipasang.

  • Yang Harus Dihindari: Menghitung jumlah keramik yang akan dibeli pas-pasan tanpa mempertimbangkan cadangan.
  • Mengapa Berbahaya:
    • Pemotongan & Kerusakan: Saat proses pemasangan, pasti ada keramik yang harus dipotong atau bahkan pecah tidak sengaja.
    • Perbedaan Shade (Lot Produksi): Jika Anda kekurangan dan harus membeli lagi di waktu berbeda, ada kemungkinan besar keramik dari batch produksi berbeda memiliki sedikit perbedaan shade (tingkat warna). Ini bisa menyebabkan area lantai/dinding terlihat belang.
    • Perbaikan di Masa Depan: Jika suatu saat ada keramik yang retak atau pecah, Anda tidak perlu pusing mencari pengganti yang sama persis (yang seringkali sudah tidak diproduksi lagi).
  • Solusi Cerdas: Selalu beli keramik 5-10% lebih banyak dari total luas area yang akan dipasang. Simpan sisa keramik di tempat yang aman dan kering untuk cadangan atau kebutuhan perbaikan di masa mendatang.

Membeli keramik adalah sebuah investasi. Dengan menghindari kelima kesalahan umum ini, Anda tidak hanya akan menghemat waktu dan uang di kemudian hari, tetapi juga memastikan bahwa Anda mendapatkan keramik yang sempurna, fungsional, dan awet, yang benar-benar mewujudkan visi rumah impian Anda.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja